Media Cyber Indonesia

Caption Foto : Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. (Foto: Istimewa-Net).

Obat Kelenjar Getah Bening yang Bengkak Harus Sesuai Penyebab

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya infeksi, peradangan, bahkan tumor. Untuk mengatasinya, diperlukan obat kelenjar getah bening yang sesuai dengan penyebab terjadinya pembengkakan kelenjar tersebut.

Kelenjar getah bening adalah organ kecil berbentuk bulat yang tersebar di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, ketiak, payudara, perut, dan pangkal paha. Di dalam kelenjar getah bening terdapat sel pembentuk kekebalan tubuh, yaitu sel darah putih dan sel pembentuk antibodi, yang bertugas melawan infeksi dan sel kanker.

Saat tubuh terkena penyakit tertentu, seperti infeksi, peradangan, kanker, atau gangguan autoimun, produksi sel pembentuk kekebalan tubuh di kelenjar getah bening akan meningkat, sehingga menyebabkan kelenjar ini membesar atau membengkak.

Pembengkakan kelenjar getah bening terkadang disertai dengan gejala lain, seperti rasa nyeri di area kelenjar yang bengkak, demam, berkeringat lebih banyak di malam hari, penurunan berat badan, dan sakit tenggorokan.

Berbagai Jenis Obat Kelenjar Getah Bening yang Bengkak

Pengobatan terhadap kelenjar getah bening yang bengkak perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah:

  • Infeksi virus, seperti influenza, campak, mononukleosis, herpes, CMV, dan HIV
  • Infeksi bakteri, seperti demam tifoid, tuberkulosis atau TB, dan sifilis
  • Infeksi jamur dan parasit, seperti infeksi jamut kulit, infeksi cacing, filariasis atau kaki gajah, dan toksoplasmosis
  • Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus
  • Kanker, seperti limfoma dan leukemia

Pembengkakan kelenjar getah bening yang terjadi akibat infeksi ringan, seperti influenza, sering kali tidak perlu diobati karena kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya. Pembengkakan kelenjar getah bening baru perlu diobati apabila kondisinya cukup parah, disertai keluhan yang mengganggu, atau tidak kunjung membaik.

Jenis obat kelenjar getah bening yang dapat digunakan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening antara lain:

1. Antibiotik

Antibiotik diperlukan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika disebabkan oleh tuberkulosis, pembengkakan kelenjar getah bening perlu diobati dengan obat antituberkulosis.

2. Antivirus

Obat kelenjar getah bening berupa antivirus akan diperlukan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi virus, seperti mononukleosis, herpes, dan HIV.

Lamanya pengobatan tergantung pada jenis virusnya. Jika disebabkan oleh herpes dan mononukleosis, dokter dapat memberikan obat antivirus selama beberapa hari atau beberapa minggu. Sedangkan pada HIV, pengobatannya seumur hidup.

3. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Untuk mengobati pembengkakan kelenjar getah bening yang nyeri dan disertai demam, dokter dapat meresepkan obat OAINS, seperti paracetamol, aspirin, dan ibuprofen. Namun, aspirin tidak dapat diberikan pada anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping berupa sindrom Reye.

4. Kortikosteroid

Obat kortikosteroid adalah obat yang berfungsi untuk meredakan peradangan. Obat ini bisa digunakan untuk meredakan peradangan dan pembesaran kelenjar getah bening yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

5. Kemoterapi

Bila pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh tumor ganas atau kanker, penanganannya adalah kemoterapi yang disertai operasi pengangkatan tumor dan terapi radiasi. Pilihan metode pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker.

Selain penggunaan obat kelenjar getah bening, pembengkakan kelenjar getah bening juga terkadang perlu diatasi dengan operasi. Operasi kelenjar getah bening dilakukan ketika terdapat nanah pada kelenjar yang membengkak, atau untuk pemeriksaan biopsi jika kelenjar getah bening dicurigai terkena kanker.

Karena bisa disebabkan oleh berbagai hal, obat kelenjar getah bening yang perlu digunakan juga bisa bermacam-macam. Jadi, pastikan dulu apa penyebabnya dengan menjalani pemeriksaan ke dokter. Setelah penyebabnya diketahui, dokter baru dapat memberikan obat kelenjar getah bening yang sesuai.Terakhir diperbarui: 14 Februari 2020Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian.

Referensi

Freeman, A.M. & Matto, P. NCBI Bookshelf (2019). Adenopathy.
Null, M. & Agarwal, M. NCBI Bookshelf (2019). Anatomy, Lymphatic System.
Trombetta, A.C., Meroni, M., & Cutolo, M. (2017). Steroids and Autoimmunity. Frontiers of Hormone Research. 48, pp. 121-132.
De Paor, et al. Cochrane (2016). Antiviral Medication for the Treatment of Infectious Mononucleosis (Glandular Fever).
Centers for Disease Control and Prevention (2016). Genital Herpes. Genital Herpes Treatment and Care.
Cleveland Clinic (2020). Corticosteroids.
Cleveland Clinic (2019). Swollen Lymph Nodes.
John Hopkins Medicine. Lymphadenitis.
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Swollen Lymph Nodes.
Stanford Children’s Health. Lymphadenopathy.
Drugs (2018). Analgesics.
Blake, K. Healthline (2018). Lymph Node Inflammation (Lymphadenitis).
Pietrangelo, A. Healthline (2017). Guide to OTC Anti-Inflammatories.
Kanwar, V.S. Medscape (2018). Drugs & Diseases. Lymphadenopathy.
Partridge, E. Medscape (2019). Drugs & Diseases. Lymphadenitis: Treatment & Management.
Duda, K. Verywell Health (2019). Over the Counter Pain Relievers and Fever Reducers.
Eldrigde, E. Verywell Health (2020). An Overview of Lymph Nodes.

(Sumber: Alodokter.com)

About The Author