Versanews, Palembang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az Zahra akan menjadi RS rujukan utama dibawah pembinaan Rumah Sakit Pengampu Nasional, sehingga RS milik Provinsi tersebut akan menjadi pusat rujukan penyakit prioritas seperti Kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi, secara mandiri berbasis keselamatan pasien.
Hal itu terungkap saat Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat menerima audiensi Tim Kemenkes dan RS Rujukan Nasional masing-masing Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, RS Kanker Dharmais, RS Pusat Otak Nasional dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), serta RSMH Palembang, bertempat di Ruang Tamu Gubernur Sumsel, Selasa (11/10/22)
Herman Deru berharap, Program Pengampuan Rumah Sakit Jejaring ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah untuk mendapatkan pelayanan pengobatan penyakit Kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi.
“Melalui program jejaring ini kualitas pelayanan RSUD Siti Fatimah akan sesuai standar. Hal ini pula akan bertujuan untuk menurunkan angka kematian akibat keterlambatan penanganan pasien-pasien di Indonesia khususnya di Provinsi Sumsel,” tegas Herman Deru.
Dia berharap Program yang diinisiasi Kemenkes dan diampu oleh RS Rujukan Nasional, harus secepatnya diwujudkan.
“Ini akan memudahkan masyarakat dalam Sumsel mendapatkan akses pelayanan kesehatan khususnya, untuk penyakit jantung, stroke, kanker dan ginjal,” katanya.
Diakui Herman Deru, Program yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan RI ini selaras dengan apa yang didengungkan oleh Pemprov Sumsel, dimana Ia menginginkan dari beberapa Rumah Sakit yang ada di Provinsi Sumsel masing-masing memiliki pelayanan unggulan.
“Secara administratif kami Pemprov Sumsel mendukung penuh program ini, kalau ada MOU saya ingin segera, kalau mau disamakan dengan Rumah Sakit yang ada di Malaka, RSUD Siti Fatimah dan Pemprov Sumsel akan kita siapkan syaratnya,” ungkapny.
Gubernur juga menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel untuk berkoordinasi dengan tim dari pusat dan RS Pengampu Nasional untuk membenahi kesiapan terbentuknya program pengampuan jejaring rujukan di Provinsi Sumsel
“Saya ingin kalau bisa Dinkes langsung ambil tindakan jemput bola,,” katanya
Dilain pihak, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita DR.dr. Iwan Dakota., SP.JP(K), Mars mengatakan, RS Harapan Kita akan melakukan pembinaan layanan jantung terhadap RS yang diampu, meliputi peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan pendampingan layanan.
Terlebih Menurutnya, saat ini Kementerian Kesehatan sedang melakukan transformasi sistem kesehatan di Indonesia, untuk melakukan percepatan penanganan masalah-masalah kesehatan di Indonesia. Diantaranya, penyakit jantung, stroke, kanker dan ginjal, dimana penyakit tersebut memiliki prevalensi yang tinggi, membutuhkan biaya tinggi, serta angka kematian yang tinggi
“Upaya ini harus dilakukan sehingga seluruh rakyat Indonesia bisa dengan mudah mendapatkan layanan dengan kualitas yang baik, tanpa perlu lama menunggu. Nantinya diharapkan dapat secara mandiri melakukan tindakan operasi baik bedah maupun non bedah, sehingga mempermudah akses masyarakat, sekaligus pemerataan dalam penanganan penyakit jantung, stroke, kanker dan ginjal di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.