Palembang, Versanews – Aksi unjuk rasa di depan kantor pengelolaan sumber daya air (PSDA) provinsi Sumatera selatan (19/10).
Massa aksi mempertanyakan amdal dan pertek lalin dari proyek revitalisasi danau opi dengan anggaran 18 M yang dikerjakan oleh PT Cahaya Sriwijaya Abadi
Adapun korak rinaldi davinci menyampaikan bahwa kolam retensi danau opi tersebut tidak berkeadilan bagi masyarakat di jakabaring dikarenakan adanya truk truk yang lalu lalang di sekitar danau opi masih meninggalkan sisa sisa tanah dijalan sehingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat yang lalu lalang lewat dari danau opi tersebut.
Menurut korlap mus akses manfaat untuk masyarakat di sekitar kolam retensi danau opi tidak tepat sasaran padahal 2 (dua) kelurahan tuan kentang dan 5 ulu yang berjumlah lebih kurang 37ribu jiwa yang sangat membutuhkan kolam retensi akibat adanya banjir di kelurahan tersebut setiap curah hujan tinggi.
Massa aksi tidak mau dijawab oleh pihak PSDA (pengelolaan sumber daya air) dalam aksinya, jika tidak ada penindakan dari pihak dinas PSDA maka massa aksi mendesak akan menutup kegiatan revitalisasi kolam retensi danau opi tersebut ujarnya. (Rls.)