JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kamrussamad, meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan audit investigasi terhadap serangan siber yang menimpa Bank Syariah Indonesia (BSI). Ia menyoroti pentingnya keamanan layanan digital dan potensi dampaknya terhadap nasabah serta perekonomian nasional. Kamrussamad menyampaikan hal tersebut kepada wartawan pada Rabu (17/5/2023).
“Kita minta juga OJK melakukan audit investigasi dengan memeriksa alokasi anggaran pembangunan sistem IT. Apakah sudah dilakukan secara benar-benar dengan kualitas yang baik, dengan SDM yang memadai, sehingga ada jaminan untuk layanan kepada nasabah,” kata Kamrussamad.
Baca juga : Sahroni: Penetapan Tersangka Johnny Plate Bukan Keputusan Mendadak dan Tidak Berhubungan dengan Politik
Selain itu, Kamrussamad juga meminta Kementerian BUMN untuk mengevaluasi kinerja direksi BSI yang dianggap gagal dalam memberikan jaminan keamanan layanan digital. Ia menekankan bahwa kasus tersebut tidak hanya merugikan nasabah, tetapi juga berpotensi mempengaruhi perekonomian nasional.
“Karena tentu ada banyak pelaku usaha yang menggunakan BSI sebagai fungsi intermediasi dalam bertransaksi di berbagai sektor bisnis dan usaha,” ungkap Kamrussamad, politisi dari Fraksi Gerindra.
Kamrussamad juga menekankan pentingnya transparansi dari BSI dalam menjelaskan kejadian yang sebenarnya terjadi terhadap sistem layanan mereka. Ia meminta agar segera dicari solusi untuk menyelesaikan serangan siber tersebut, namun juga penting untuk memperbaiki fundamental sistem layanan agar serangan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
“Jangan sampai terjadi transaksi jual beli, artinya memenuhi permintaan hacker, tetapi tidak memperbaiki fundamental sistem layanan. Itu yang berbahaya sekali, sehingga mudah untuk terjadi lagi di masa-masa yang akan datang,” tegas Kamrussamad. (HL)