PALEMBANG – Di tengah gelombang modernisasi yang melanda masa kini, pendidikan akhlak menjadi aspek penting yang harus diberikan kepada generasi muda. Mengakui hal ini, Gubernur Sumsel, Herman Deru, terus mendorong agar pondok pesantren, termasuk Pondok Pesantren Nurul Islam Putra Putri Seribandung, memperkuat pendidikan agama untuk membentuk generasi muda yang memiliki akhlak yang baik.
“Pendidikan agama yang mengandung pendidikan akhlak di dalamnya memang sangat penting dilakukan. Apalagi, saat ini tantangan baru semakin muncul. Kita harus mengakui bahwa dunia tidak lagi memiliki pagar karena adanya internet,” kata Herman Deru saat menghadiri Haflah ke-92 Pondok Pesantren Nurul Islam Putra Putri Seribandung di Komplek Maskanussalam, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, pada Senin (26/6/23).
Dengan berkembangnya kemajuan teknologi tersebut, ia melanjutkan, arus informasi semakin cepat dan bebas tersebar, baik yang bernilai positif maupun negatif.
“Saat ini, pesantren memiliki tugas berat untuk menjadi filter agar paham yang menyesatkan tidak masuk dan merusak budaya kita. Pagar yang melindungi adalah akhlak baik yang harus dimiliki oleh generasi muda,” tegasnya.
Herman Deru juga menyebut bahwa Indonesia akan menyongsong “Indonesia Emas” pada tahun 2045. Pada tahun tersebut, bangsa ini akan mendapatkan bonus demografi. “Generasi muda, termasuk santri-santri di sini, akan menjadi pengendali masa depan bangsa. Kita dapat mencapai kemajuan jika generasi muda dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang memadai serta akhlak yang baik,” paparnya.
Di sisi lain, Herman Deru juga mengapresiasi eksistensi Pondok Pesantren Nurul Islam Putra Putri Seribandung yang telah bertahan hingga saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi. Di tengah pesatnya modernisasi saat ini, pondok pesantren ini tetap dapat bertahan. Saya berharap pendidikan agama yang mengedepankan pendidikan akhlak terus dibangun,” ujarnya.
Menurutnya, untuk bertahan selama 92 tahun, hal itu bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan keseriusan dalam mengelola pondok pesantren tersebut.
“Untuk bertahan selama puluhan tahun ini tidaklah mudah. Apalagi, saat ini banyak yang lebih memprioritaskan pendidikan praktis,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kepercayaan dari orang tua juga memiliki peran besar dalam perkembangan pondok pesantren tersebut. “Keberhasilan santri di sini berkat bimbingan orang tua. Orang tua santri mempercayai pondok pesantren ini. Hal ini yang mendorong pondok pesantren ini terus bertahan dan berkembang,” jelasnya.
Herman Deru meminta agar pondok pesantren tersebut terus mempertahankan eksistensinya. “Pemerintah akan terus mendorong pondok pesantren ini. Yang sudah baik harus terus dipertahankan. Namun, jangan sampai tertinggal dalam perkembangan pengetahuan,” tambahnya.
Sementara itu, Mudir Pondok Pesantren Nurul Islam Putra Putri Seribandung, KH. M. Syazali Ti’dah Anwar, menyatakan bahwa kedatangan Herman Deru ke pondok pesantren tersebut merupakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, selama 15 tahun terakhir, Haflah Pondok Pesantren tersebut belum pernah dihadiri oleh pejabat setingkat Gubernur.
“Kami sangat bangga atas kehadiran pak gubernur ini. Selama 15 tahun, Haflah ini belum pernah dihadiri oleh gubernur,” katanya.
Selain menghadiri Haflah, Gubernur Herman Deru juga berkesempatan untuk meletakkan batu pertama dalam proses rehabilitasi gedung pesantren. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Wakil Mudir Pondok Pesantren Nurul Islam Putra Putri Seribandung, Ustad Dadan Wildan Fauzan, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.***