Versanews, Palembang – Adanya kabar berhembus telah terjadi kekerasan penganiayaan senior kepada junior di sebuah kampus perguruan tinggi di Palembang merebak.
Namun saat dikonfirmasi terkait adanya duga penganiayaan yang terjadi di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus Palembang itu. Aparat kepolisian Polrestabes Palembang menututurkan saat ini belum ada laporan polisi ke pihak berwajib.
Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi diruang kerjanya, Senin 3 Oktober 2022.
“Sampai saat ini belum ada laporan Kepolisian terjadi kejadian di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus Palembang, ” ujarnya.
Namun pihaknya mendapatkan informasi tersebut langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anggota piket kita telah mendatangi TKP dan mengambil keterangan terkait saksi saksi dilapangan,” katanya.
Lanjut Tri, terkait peristiwa penganiayaan ini, ia berharap untuk korban atau keluarga korban bisa membuat laporan kepolisian secara tertulis sebagai dasar baginya untuk melakukan penyelidikan.
Ditambakan Tri, dengan adanya laporan korban atau keluarga korban tujuannya untuk di lakukan penyelidikan lebih lanjut dan tindaklanjuti menangkap pelakunya.
” Selain itu kita juga akan berkoordinasi ke pihak kampus terkait peristiwa ini dan berharap kejadian ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya Diduga adanya kesalahpahaman dalam sebuah organisasi di kegiatan Diksar Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, Kecamatan Gandus beberapa waktu lalu.
Membuat mahasiswa semester tiga salah satu Universitas di Palembang berinisial AR (19) mengalami penganiayaan yang dilakukan puluhan orang, akibatnya korban warga Jalan Meritai, Kabupaten Banyuasin mengalami luka lebam di bagian mata, bibir bengkak, kedua tangan biru akibat di pukul sesama panitia yang merupakan seniornya.
Kapolsek Gandus Palembang, AKP Wanda Dhira Bernard membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar adanya kejadian itu, dan telah dilakukan perdamaian dengan didampingi orang tua dan kakak korban ZL (21) serta panitia,” ujarnya, Senin 3 Oktober 2022.
Dirinya menuturkan, bahwa kejadian ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman internal dalam organisasi mereka. Sehingga terjadilah aksi penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka lebam.
“Jadi sudah ada surat pernyataan antara kedua belah pihak, yang kita saksikan bersama pihak keluarga hingga panitia setempat,” aku dia.
Sementara itu, kakak kandung korban, ZL mengatakan, bahwa adiknya mahasiswa semester tiga Jurusan Ilmu Perpustakaan melakukan Diksar di Bumi Perkemahan Pramuka.
“Adik saya panitia konsumsi dalam kegiatan Diksar tersebut, namun adik saya dituduh membocorkan rahasia internal. Dimana panitia melakukan pungli berupa meminta sembako kepada peserta di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus,” aku dia.
Awalnya pihaknya menyangka cuma adanya kekerasan fisik saja dan akan melakukan damai, namun setelah melakukan visum di Rumah Sakit (RS) Hermina Jakabaring didapatkan lebih dari kekerasan fisik.
“Adik saya masuk rumah sakit kemarin (Ahad,red) sekitar pukul 12.30 WIB, dan setelah dilakukan visum kita mendapati adanya kekerasan melebihi kekerasan fisik dan dia baru mau cerita kepada kami,” bebernya.
Untuk itu pihaknya akan menempuh jalur hukum. “Kalau seperti ini kita akan menempuh jalur hukum, kita harapkan orang yang melakukan ini bertanggung jawab, khususnya pihak Universitas juga ikut bertanggung jawab karena memberikan izin dan mengetahui kegiatan itu,” aku dia.