Ogan Ilir – Masih ingat dengan berita viral mengenai PT Bumi Sawit Permai (BSP) yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tiga karyawannya tanpa pesangon dan mengusir mereka dari mess perusahaan? Hasil penelusuran tim Versa.news di lapangan menunjukkan bahwa pihak PT BSP telah memanggil ketiga karyawan yang terdampak PHK tersebut.
Namun hingga saat ini, perusahaan belum memenuhi kewajiban pembayaran pesangon sebagaimana yang direkomendasikan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ogan Ilir. Serikat pekerja telah melakukan perundingan bipartit tahap kedua, namun belum menghasilkan kesepakatan.
“Serikat pekerja sudah menyurati dinas terkait untuk menggelar perundingan bipartit tahap ketiga. Jika tetap tidak ada hasil, maka akan diteruskan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI),” ujar salah satu karyawan yang ditemui tim Versa.news, Sabtu (7/6/2025).
Karyawan tersebut juga mengungkapkan berbagai persoalan internal yang terjadi di Rayon 2 PT BSP, seperti minimnya fasilitas pertolongan pertama (P3K), ketiadaan tenaga medis, serta tidak adanya mobil ambulans.
“Jika terjadi kecelakaan kerja ringan, korban hanya bisa dibawa ke bidan desa. Untuk kasus yang lebih serius, kami hanya bisa pasrah karena keterbatasan sarana medis,” lanjutnya.
Di luar persoalan ketenagakerjaan, PT BSP kini juga disorot publik atas dugaan kelalaian dalam penyediaan moda transportasi bagi anak-anak karyawan. Di Rayon 2, anak-anak diketahui setiap hari diantar ke sekolah menggunakan truk terbuka yang biasanya digunakan untuk mengangkut buah sawit.
Publik pun mempertanyakan ke mana dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dialokasikan.
“Pada tahun 2022, serikat pekerja sudah mengajukan permintaan penggantian kendaraan kepada perusahaan. Namun hingga kini belum ada tanggapan,” tambahnya.
Selain tidak menjamin keselamatan, kendaraan truk yang digunakan tidak dilengkapi tangga, sehingga anak-anak harus memanjat bak truk, yang berisiko menyebabkan terjatuh. Jika turun hujan, pakaian anak-anak pun kotor karena terkena karat atau sisa kotoran yang menempel pada bak kendaraan.
“Truk itu tidak memiliki tangga, anak-anak terpaksa memanjat sendiri. Kami khawatir mereka terpeleset dan jatuh. Perusahaan seharusnya lebih peduli, karena anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Versa.news telah mencoba menghubungi pihak PT BSP melalui nomor WhatsApp 0852-6671-XXXX dan 0852-6664-XXXX, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi.
(Cha)