Media Cyber Indonesia

Caption Foto : Ilustrasi Foto Penderita Kanker Ovarium. (Foto: Ist./net.)

Kenali Gejala Kanker Ovarium, Deteksi Dini Penting untuk Meningkatkan Peluang Kesembuhan

Jakarta, Versanews – Ovarium adalah organ kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim. Organ ini bertanggung jawab dalam memproduksi dan menyimpan sel telur serta menghasilkan hormon yang mengontrol siklus menstruasi dan kehamilan.

Kanker ovarium, yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang cepat, dapat menyerang jaringan tubuh yang sehat. Sayangnya, stadium awal kanker ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat membuat diagnosis menjadi sulit. Namun, ada beberapa tanda peringatan dini yang tidak boleh diabaikan, yaitu:

  • Nyeri panggul yang terus-menerus atau berulang dapat menjadi gejala kanker ovarium.
  • Merasa cepat kenyang setelah makan, meski belum banyak makan, juga bisa menjadi gejala kanker ovarium.
  • Merasa lelah dan lemas, meskipun sudah cukup istirahat, bisa menjadi gejala kanker ovarium.

Gejala lain yang mungkin muncul akibat kanker yang menyebar atau memengaruhi sistem tubuh lainnya termasuk nyeri punggung, perut kembung, sulit makan, cepat kenyang, mual, muntah, atau sembelit. Gejala ini mungkin disebabkan oleh obstruksi saluran cerna atau kemih akibat kanker. Seseorang juga dapat mengalami kesulitan bernafas akibat cairan di perut yang mendorong diafragma, cairan di lapisan paru-paru, atau gumpalan di pembuluh darah paru-paru.

Namun, penting untuk diketahui bahwa memiliki satu atau lebih dari gejala ini tidak selalu berarti seseorang menderita kanker ovarium. Jika seseorang mengalami salah satu gejala ini secara terus-menerus selama lebih dari beberapa minggu, sangat disarankan untuk menemui dokter. Deteksi dini dan pengobatan kanker ovarium dapat sangat meningkatkan peluang kesembuhan dan kelangsungan hidup.

Meskipun kanker ovarium dapat terjadi pada perempuan dari segala usia, risiko meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya pada usia 55 tahun atau lebih. Faktor risiko lain termasuk riwayat keluarga kanker ovarium atau kanker payudara, mutasi genetik tertentu, dan penggunaan terapi penggantian hormon.

Meskipun demikian, banyak perempuan yang didiagnosis menderita kanker ovarium tidak memiliki faktor risiko yang diketahui. Bagi perempuan dengan riwayat keluarga kanker ovarium atau payudara atau mereka yang membawa mutasi genetik tertentu, dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium, bahkan pada usia yang lebih muda.

About The Author

Leave a Reply

Berita Populer

- Advertisement -
- Advertisement -

OTHER POST

7732
IMG-1738899707
Korupsi Jiwasraya: Kejagung Tahan Tersangka Baru
Jakarta – Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) menahan Tersangka IR dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan...
Kejaksaan Agung Periksa Dua Saksi Kasus Korupsi Timah
Jakarta – Kejaksaan Agung eriksa dua saksi dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di PT Timah Tbk. Dua saksi tersebut adalah AS, Evaluator...
KPK Ingatkan Potensi Korupsi di Sektor Perizinan dan Pengawasan
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam...
Pengawasan Perizinan Daerah Akan Diperketat
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kejaksaan Agung (Kejagung), Kepolisian Republik Indonesia...