PALEMBANG – Pengembangan dan pembangunan rumah tahfidz menjadi salah satu prioritas utama yang dipegang erat oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru. Upaya ini ditujukan untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an di wilayahnya.
Pada Rabu (19/7) siang, Gubernur Herman Deru hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan rumah tahfidz di Masjid Raudhatul Mukhlisin, yang terletak di Jalan Pancasila, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang. Pembangunan rumah tahfidz ini dilakukan sejalan dengan tahun baru Islam 1445 H.
“Tahun 1445 H ini, kita harus semakin menunjukkan rasa syukur. Salah satu cara memperkuat syiar Islam adalah melalui pembangunan rumah tahfidz ini, yang merupakan bagian dari upaya memberantas buta aksara Al-Qur’an,” kata Herman Deru.
Perkembangan rumah tahfidz di Sumsel saat ini sangat pesat, dengan data mencatat adanya sekitar 5 ribu rumah tahfidz yang telah beroperasi.
“Rumah tahfidz ini memiliki potensi untuk terus berkembang. Semoga upaya ini dapat lebih cepat memberantas buta aksara Al-Qur’an,” ujar Gubernur.
Tidak hanya fokus pada pembangunan gedung, Gubernur Herman Deru juga menekankan pentingnya memikirkan metode pengajaran yang efektif agar masyarakat dapat dengan cepat membaca dan menghafal Al-Qur’an.
“Saya sangat mengapresiasi gagasan membangun rumah tahfidz ini. Hal ini akan mendorong percepatan literasi Al-Qur’an di masyarakat. Tidak hanya anak-anak, orang tua yang belum bisa membaca Al-Qur’an juga disarankan untuk ikut belajar karena ini sangat penting,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Herman Deru juga memberikan bantuan untuk pembangunan rumah tahfidz yang rencananya akan dibangun dua lantai.
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengembangan rumah tahfidz, diharapkan literasi Al-Qur’an dapat semakin meningkat dan buta aksara Al-Qur’an dapat teratasi di Sumsel.