Media Cyber Indonesia

Caption Foto : Aster Mayor Jenderal Mochamad Syafei Kasno mewakili Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Subiyanto saat menyampaikan pentingnya memahami teknologi dan informasi sebagai bagian dari upaya bela negara. sampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI), Selasa, (19/12) di Ruang Delegasi Lt 2 Nusantara 5 Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta.

Teknologi dan Informasi: Strategi Bela Negara di Era Digital

Picture of admin

admin

Reporter

admin

Reporter

Friday, 22 December 2023

11:54 WIB

Share

Jakarta – Dalam era digital yang terus berkembang, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Subiyanto menyoroti pentingnya memahami teknologi dan informasi sebagai bagian dari upaya bela negara. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI), yang diwakili oleh Aster Mayor Jenderal Mochamad Syafei Kasno. Selasa, (19/12) di Ruang Delegasi Lt 2 Nusantara 5 Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta.

Panglima TNI menjelaskan bahwa teknologi membuka peluang baru bagi negara dalam mendapatkan akses informasi yang lebih luas dan cepat. “Teknologi juga meningkatkan jangkauan dan kapasitas penggunaan informasi,” ujarnya. Namun, dia juga mencatat bahwa kemajuan teknologi membawa risiko penyalahgunaan informasi oleh kelompok tertentu yang dapat merugikan negara.

“Ketahanan nasional juga dipengaruhi oleh penggunaan informasi di media sosial dan internet, yang dapat mempengaruhi opini dan sikap masyarakat,” tegas Panglima TNI yang memiliki hobi bermain gitar.

Lebih lanjut, Panglima menekankan perlunya strategi bela negara yang tepat untuk menanggapi informasi yang dapat mempengaruhi keberadaan negara. “Kita harus memiliki strategi yang efektif dalam menghadapi informasi tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Panglima menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat adalah benar dan bermanfaat. Seluruh masyarakat Indonesia, menurutnya, harus siap untuk menanggapi ancaman dari luar negeri.

“Negara harus memastikan bahwa ancaman tersebut dapat ditanggulangi dengan strategi yang tepat, mengacu pada tujuan bela negara, dan memastikan penyelesaian ancaman dengan benar,” tambahnya.

Panglima juga menyoroti tanggung jawab masyarakat dalam berbagi informasi dan menjaga agar informasi yang disebarkan tidak merugikan. Negara diharapkan memastikan bahwa setiap individu memiliki akses ke informasi yang benar dan mempromosikan cara yang tepat dalam menyebarkan informasi.

“Dengan demikian, bela negara di era digital menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan nasional. Oleh karena itu, perlu bagi negara untuk menerapkan strategi bela negara agar dapat mencegah ancaman dari luar dan dalam,” pungkasnya.

Leave a Reply

Berita Terbaru

- Advertisement -
- Advertisement -

OTHER POST

1000337312
67bcfa1134ba6
Lembaga PST Akan Turun Aksi Damai Apresiasi Kejati Sumsel Ungkap Dugaan Keterlibatan Inisial BA Dalam Kasus Pasar Cinde
Palembang _ Lembaga Pemerhati Situasi Terkini (PST) apresiasi kinerja Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) dalam mengungkap kasus dugaan tindak...
Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina Bertambah Jadi 18 Orang, Kerugian Negara Ditaksir Rp285 Triliun
JAKARTA — Kejaksaan Agung Republik Indonesia kembali memperbarui jumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang...
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Negara Rugi Rp193 Triliun
JAKARTA — Kejaksaan Agung Republik Indonesia menetapkan sembilan orang sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan...
Diduga Korupsi, Lembaga PST Unjukrasa Sekaligus Melaporkan BPDASHL Musi Ke Polda Sumsel
Palembang _ Lembaga Pemerhati Situasi Terkini (PST) kerahkan massa untuk lakukan aksi unjukrasa ke Markas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Mapolda Sumsel)...