Pantauan Kompas.com di Pasar Hewan Selagalas Mataram pada Selasa (17/5/2022) sore, petugas memeriksa setiap sapi yang masuk pasar dan sebelum berbaur dengan ratusan sapi di lokasi transaksi ternak. Ternak yang terdeteksi terjangkit PMK diminta membawa pulang sapinya setelah diberikan suntikan antibiotik dan vitamin. Hampir setiap peternak membawa dua hingga empat ekor sapi ke pasar hewan. Mereka berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Pulau Lombok. Ternak dibawa mengunakan truk dan mobil bak terbuka. “Ini hari terakhir sebelum pasar ditutup tiga pekan, jadi kami bawa sapi sapi ini untuk dijual, permintaan lumayan jelang hari raya kurban,” kata H Musa, peternak asal Lombok Utara. Sapi sapi lokal dan sapi Bali memadati pasar ternak, transaksi ramai dilakukan seperti hari biasanya. Pasar terlihat lebih ramai karena peternak mendapatkan kabar bahwa pasar hewan tersebut akan ditutup untuk mencegah meluasnya penularan wabah PMK. Sebanyak empat ekor sapi asal Narmada, Lombok Barat, tidak diperbolehkan masuk ke area pasar karena mulut berbusa dan tampak lemas.
Hingga pasar tutup, tercatat ada tujuh ekor sapi yang dipulangkan karena mengalami ciri-ciri seperti terjangkit PMK. Pasar Hewan Selagalas Kota Mataram merupakan pusat perdagangan ternak terbesar di Pulau Lombok, NTB. Populasi ternak di Kota Mataram mencapai lebih dari 4.000 ekor. Belum ada ternak yang dilaporkan terjangkit PMK. (Kompas.com)







