JAKARTA – Indonesia dihadapkan pada tantangan membangun sumber daya terunggulkan yang berdaya saing disemua sektor khususnya kaum Generasi Muda (milenial) dan Kaum Perempuan karenanya harus dibekali untuk memiliki nilai-nilai kecintaan terhadap Tanah Air dan Berjiwa Nasionalis serta Bhineka.
Jelang Pemilu 2024 nanti, Maruli Butar Butar SE, Praktisi Politik dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan juga Calon Legistalif DPR RI 2024-2029 dari Dapil DKI 3, mengatakan bahwa nilai kecintaan terhadap Tanah Air akan memperbesar semangat generasi muda untuk membangun perwujudan mimpi menciptakan kebangkitan Nusantara untuk kemakmuran rakyat Indonsia.
“Nilai kecintaan terhadap Tanah Air akan tumbuh seiring dengan pembentukan sikap bela bangsa dan negara, dimana sikap bela negara itu harus dibangun sejak mulai pendidikan terendah hingga diperguruan tinggi, cinta terhadap Tanah Air,” ujarnya saat ditemui awak media di Menteng , Jakarta Pusat, Senin (10/7/23).
Tokoh aktifis yang juga dekat dengan Kalangan Profesional ini menilai, sikap bela bangsa dan negara tidak harus ditumbuhkan dengan cara wajib militer, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya untuk membangun kesadaran melalui cara berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai warga negara yang dijiwai oleh kecintaan pada bangsa dan negara.
“Saya tegaskan namanya bela negara bukan hanya wajib militer, jadi bela bangsa dan negara itu merupakan pertahanan nasional juga yang bisa dilihat dari cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang didasarkan pada kecintaan terhadap bangsa dan negara dalam hal ini NKRI,” jelasnya.
Lanjut Maruli jelaskan bahwa dengan wajib militer seseorang terutama generasi muda akan memiliki tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi, selain itu juga bisa menanamkan jiwa patriotisme dan semangat untuk membela bangsa dan negara.
Dijelaskan Maruli bahwa dalam konteks membangun kecintaan terhadap Tanah Air bagi generasi milenial dan ia sepakat dengan apa apa yang disampaikan Ketua Umum BRINUS (Brigade Nusantara), Endri Hendra Permana yg mendampinginya saat wawancara.
“Generasi muda atau yang akrab disebut milenial tidak harus diberikan keistimewaan, biarlah mereka tumbuh menghadapi tantangannya, sebab orang yang matang itu tumbuh karena tertantang, jadi yang perlu juga dibangun adalah semangat perjuangan untuk terus membela negara dan menciptakan kemajuan bangsa dengan didasari kecintaan pada NKRI,” pungkasnya. (Red.GKN)
